Brasil Bongkar Aib Israel, Siap Gugat di ICJ: Dunia Jangan Bungkam!

Citrafm.co.id Halo bagaimana kabar kalian semua? Pada Berita kali Ini, Radio Citra akan menyampaikan informasi menarik dari Dunia. Artikel Dengan Fokus Pada " Brasil Bongkar Aib Israel Siap Gugat di ICJ Dunia Jangan Bungkam" Yuk

1.1. Brasil meminta ICJ untuk menyatakan bahwa Israel telah melanggar kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida 1948.

Pada tanggal 23 Juli 2025, Kementerian Luar Negeri Brasil mengeluarkan pernyataan resmi yang menyerukan komunitas internasional untuk tidak lagi berdiam diri atas kekejaman yang terus terjadi di Jalur Gaza. Langkah ini menandai peningkatan signifikan dalam keterlibatan negara-negara di luar blok Barat dalam upaya mendesak pertanggungjawaban internasional atas krisis kemanusiaan yang mengerikan di wilayah tersebut.

Pemerintah Brasil mengumumkan bahwa mereka hampir menyelesaikan proses pengajuan intervensi resmi dalam kasus di Mahkamah Internasional (ICJ), di mana Israel dituduh melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza. Kasus ini awalnya diajukan oleh Afrika Selatan berdasarkan Konvensi PBB 1948 tentang Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida.

Kementerian Luar Negeri Brasil menegaskan bahwa impunitas akan melemahkan supremasi hukum internasional dan merusak kredibilitas sistem multilateral. Mereka juga menyatakan kemarahan mendalam atas kekerasan yang terus-menerus terhadap warga sipil di Negara Palestina, yang tidak hanya terbatas di Gaza tetapi juga meluas ke Tepi Barat.

Brasil secara eksplisit mengecam penggunaan kelaparan sebagai senjata perang. Mereka percaya bahwa tidak ada lagi ruang untuk ambiguitas moral atau kelalaian politik, dan bahwa ketidakaktifan sama dengan persetujuan diam-diam atas kekejaman yang sedang berlangsung. Melalui intervensi ini, Brasil berharap dapat mendorong masyarakat internasional untuk mengambil sikap yang lebih tegas.

Situasi kemanusiaan di Gaza telah memburuk secara dramatis sejak Israel memberlakukan blokade total pada bulan Maret 2025, yang melarang masuknya semua bantuan kemanusiaan selama berbulan-bulan. Meskipun bantuan terbatas kemudian diizinkan melalui Jalur Bantuan Kemanusiaan Gaza (GHF), sebuah kelompok yang terkait erat dengan Israel dan Amerika Serikat, distribusinya justru menimbulkan lebih banyak korban.

Sejak Mei 2025, lebih dari 1.000 warga Palestina yang mengantre bantuan di lokasi distribusi GHF dilaporkan tewas akibat serangan pasukan Israel. PBB bahkan menyatakan bahwa mereka tidak akan bekerja sama dengan GHF, yang dinilai telah menggantikan peran lembaga-lembaga bantuan internasional yang sebelumnya dilarang beroperasi oleh Israel di Gaza.

Brasil bukan satu-satunya negara yang menyatakan keinginan untuk turut serta dalam perkara ICJ tersebut. Beberapa negara lain seperti Spanyol, Turki, dan Irlandia juga telah menyampaikan permohonan resmi untuk campur tangan. Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva sendiri sebelumnya telah secara terbuka menyebut tindakan Israel di Gaza sebagai genosida, dalam pertemuan BRICS awal Juli 2025.

Pada Januari 2024, ICJ mengeluarkan perintah sementara kepada Israel untuk mencegah tindakan genosida, termasuk membuka akses lebih luas terhadap bantuan kemanusiaan. Namun demikian, ICJ hingga kini belum mengambil keputusan final mengenai apakah tindakan Israel di Gaza dapat dikategorikan sebagai genosida.

Sementara itu, dukungan Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya terhadap Israel tetap kuat, meskipun semakin banyak pakar hak asasi manusia dan organisasi internasional yang memperingatkan tentang adanya pelanggaran sistematis terhadap hak-hak warga Palestina. Situasi ini terus menjadi perhatian utama bagi komunitas internasional.

Brasil meminta ICJ untuk menyatakan bahwa Israel telah melanggar kewajibannya berdasarkan Konvensi Genosida 1948. Negara ini berharap intervensinya akan membantu membawa keadilan bagi para korban dan mengakhiri impunitas atas kejahatan yang dilakukan di Gaza.