Harun Masiku: KPK Klaim Kantongi Lokasi, Drama Penangkapan Dimulai?

Kasus Harun Masiku, seorang buronan kasus suap yang melibatkan komisioner KPU, terus menjadi sorotan publik dan menghambat upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Ketidakberhasilan KPK dalam menangkap Harun Masiku sejak tahun 2020 menimbulkan berbagai kontroversi dan polemik.

Pada hari Jumat, 8 Agustus 2025, pengamat hukum Yudi menyatakan bahwa penangkapan Harun Masiku adalah sebuah keniscayaan untuk membuka tabir kasus ini secara menyeluruh. Ia menambahkan bahwa kasus ini menyimpan banyak kontroversi yang perlu diungkap.

KPK sendiri mengklaim telah mendapatkan informasi mengenai keberadaan Harun Masiku dan telah menerjunkan tim untuk melakukan pencarian. Plt Deputi Penindakan KPK, Asep Guntur Rahayu, pada hari Rabu, 6 Agustus 2025, mengungkapkan bahwa penyidik telah kembali dari luar kota untuk melanjutkan pencarian.

Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, menyatakan bahwa paspor Harun Masiku telah dicabut untuk mencegahnya melarikan diri ke luar negeri. Namun, ia tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai waktu pencabutan paspor tersebut.

Kasus ini bermula ketika Harun Masiku, seorang calon legislatif dari PDIP, diduga menyuap Wahyu Setiawan, yang saat itu menjabat sebagai Komisioner KPU RI, dengan tujuan untuk memuluskan jalannya menjadi anggota DPR melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW).

Sementara itu, detikcom bekerja sama dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) menyelenggarakan ajang penghargaan untuk menjaring jaksa-jaksa berprestasi di seluruh Indonesia. Ajang ini diharapkan dapat memotivasi para jaksa untuk terus meningkatkan kinerja dalam penegakan hukum.