Kejutan di PDIP: Mega Lantik Pengurus Baru, Hasto Tak Masuk Daftar!

Kongres VI PDIP di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 2 Agustus menjadi sorotan utama dengan pelantikan pengurus DPP PDIP periode 2025-2030 oleh Megawati Soekarnoputri. Acara ini diwarnai momen emosional saat Hasto Kristiyanto, yang baru saja menerima amnesti dari Presiden Prabowo Subianto, hadir di penutupan kongres.
Ketidakhadiran nama Hasto dalam struktur pengurus baru partai menimbulkan pertanyaan. Megawati sendiri melantik jajaran DPP dengan posisi sekjen dinyatakan tetap dijabat olehnya. Ribka Tjiptaning, Ketua DPP PDIP, menyatakan bahwa Megawati memiliki pertimbangan khusus terkait kebijakan ini.
Kedatangan Hasto di arena kongres disambut meriah oleh para kader. Megawati bahkan terlihat menitikkan air mata saat menyambut Hasto, menggenggam tangannya, dan meneriakkan Merdeka! sebagai simbol kebenaran yang akan menang. Momen ini menjadi sangat emosional dan terekam jelas dalam ingatan para peserta kongres.
Dalam pidatonya, Megawati menyinggung soal keadilan hukum yang menurutnya belum sepenuhnya dirasakan oleh semua orang, termasuk Hasto. Ia juga mengungkit soal amnesti yang diberikan Prabowo kepada Hasto, menggambarkan liku-liku perjalanan politik yang telah dilalui.
Ribka Tjiptaning menjelaskan bahwa daftar pengurus DPP masih akan dilengkapi sebelum diserahkan ke Kementerian Hukum dan HAM. Ia juga mengisyaratkan bahwa posisi sekjen akan diisi oleh nama yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
Kehadiran Hasto setelah pelantikan memunculkan spekulasi mengenai kemungkinan adanya pelantikan susulan di tingkat DPP. Ribka menyebutkan beberapa nama lain yang juga belum hadir saat pelantikan, mengindikasikan bahwa struktur kepengurusan masih dalam proses finalisasi.
Perkembangan ini menjadi perhatian publik, terutama terkait dengan peran Hasto Kristiyanto dalam struktur partai ke depan. Sementara itu, Megawati merangkap jabatan sebagai sekjen, sebuah keputusan yang menurut Ribka didasari oleh pertimbangan dan kebijakan khusus dari Ketua Umum.
Sebagai informasi tambahan, detikcom bekerja sama dengan Kejaksaan Agung RI mengadakan ajang penghargaan untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.