Hari
  • Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Muhammadiyah: Langkah Inggris Akui Palestina, Angin Segar Perdamaian Dunia!

img

Pada tanggal 30 Juli 2025, Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, mengumumkan rencana penting: Inggris akan secara resmi mengakui negara Palestina pada bulan September. Keputusan ini diambil setelah Starmer memanggil kembali kabinetnya dari masa reses untuk membahas situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza.

Starmer menekankan perlunya mengakhiri krisis di Gaza, menyetujui gencatan senjata, dan berkomitmen pada perdamaian jangka panjang. Ia juga menyoroti pentingnya menghidupkan kembali solusi dua negara. Saya selalu mengatakan bahwa kami akan mengakui negara Palestina sebagai kontribusi bagi proses perdamaian yang tepat, di saat dampak maksimal bagi solusi dua negara, ujarnya.

Pengumuman ini menyusul pernyataan serupa dari Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang telah menyampaikan niatnya untuk mengakui negara Palestina di Majelis Umum PBB. Macron bahkan berencana untuk menyampaikan pengumuman resmi pada bulan September. Keputusan Prancis ini telah memicu berbagai reaksi, termasuk dari Amerika Serikat dan Arab Saudi.

Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas, menyambut baik rencana Inggris dan Prancis. Ia menyatakan bahwa kedua negara ini sebelumnya sering menjadi penghalang kemerdekaan Palestina. Keinginan Inggris untuk mengakui negara Palestina menyusul Prancis yang telah terlebih dahulu menyatakan sikapnya untuk mengakui negara Palestina patut kita sambut gembira, karena kedua negara ini selama ini bersama Amerika Serikat sering menjadi batu sandungan bagi perjuangan rakyat Palestina, kata Anwar Abbas pada tanggal 31 Juli 2025.

Abbas berharap perubahan sikap dari Prancis dan Inggris akan mendorong negara-negara lain untuk melakukan hal serupa, sehingga kemerdekaan Palestina dapat segera terwujud. Dengan demikian, negara Palestina dapat berdiri sejajar dengan negara-negara lain di dunia.

Starmer menegaskan bahwa langkah Inggris akan diambil jika Israel tidak menyetujui gencatan senjata di Gaza. Dalam pidato yang disiarkan televisi, ia menyatakan bahwa Inggris akan mengakui negara Palestina jika Israel tidak mengambil langkah-langkah yang dituntut pada saat Majelis Umum PBB diadakan pada bulan September.

Keputusan Inggris dan Prancis ini menandai momen penting dalam upaya mewujudkan kemerdekaan Palestina dan menciptakan perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah. Diharapkan langkah ini dapat membuka jalan bagi solusi dua negara yang berkelanjutan.

© Copyright 2025 Citrafm.co.id - Radio Citrafm 102.6 Lubuklinggau All rights reserved
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads