Perbatasan Mencekam: Thailand-Kamboja Berdarah, PBB Bertindak!

Citrafm.co.id Assalamualaikum semoga harimu penuh berkah. Pada Berita kali Ini, Radio Citra akan menyampaikan informasi menarik dari Dunia. Artikel Terkait " Perbatasan Mencekam ThailandKamboja Berdarah PBB Bertindak" Simak penjelasan detailnya hingga selesai.
Konflik bersenjata yang terjadi di perbatasan Thailand dan Kamboja semakin memanas, memicu kekhawatiran regional dan internasional. Pemerintah Thailand dengan tegas menolak tawaran mediasi dari pihak ketiga, bersikeras bahwa penyelesaian masalah hanya dapat dicapai melalui dialog langsung antara kedua negara.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Thailand, Nikorndej Balankura, menyatakan pada 19 Juli 2025 bahwa Thailand tidak merasa memerlukan mediasi dari negara lain saat ini. Sikap ini diambil meskipun Amerika Serikat, China, dan Malaysia (selaku Ketua ASEAN) telah menawarkan diri untuk memfasilitasi perundingan.
Pemerintah Thailand menekankan bahwa Kamboja harus terlebih dahulu menghentikan segala bentuk kekerasan di wilayah perbatasan sebelum perundingan dapat dilanjutkan. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kamboja, Prak Sokhonn, menegaskan komitmen negaranya untuk mencari solusi damai berdasarkan hukum internasional.
Situasi di lapangan sangat memprihatinkan. Dalam dua hari terakhir, dilaporkan sedikitnya 16 orang tewas dan lebih dari 130.000 orang terpaksa mengungsi. Bentrokan bersenjata telah meluas ke 12 titik di sepanjang perbatasan kedua negara. Ketegangan ini bermula sejak insiden perbatasan pada bulan Mei yang lalu, yang menyebabkan seorang tentara Kamboja kehilangan nyawanya.
Dewan Keamanan PBB telah mengadakan rapat darurat tertutup pada hari Jumat, 25 Juli 2025, atas permintaan Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet. Rapat tersebut difokuskan pada upaya menghentikan kekerasan dan mendorong gencatan senjata. Pemerintah Thailand sendiri telah mengevakuasi lebih dari 100.000 warganya dari empat provinsi ke hampir 300 lokasi penampungan.
Pemerintah setempat mengimbau warga, baik lokal maupun asing, untuk menghindari Provinsi Oddar Meanchey dan Preah Vihear, yang menjadi pusat konflik. Perdana Menteri Malaysia telah berupaya menjalin komunikasi langsung dengan para pemimpin kedua negara, sebuah inisiatif yang diapresiasi oleh Kamboja.
Berikut adalah rangkuman singkat mengenai perkembangan terkini konflik antara Thailand dan Kamboja, yang dihimpun dari berbagai sumber pada hari Jumat, 25 Juli 2025:
Korban Jiwa: Sedikitnya 16 orang tewas.
Pengungsi: Lebih dari 130.000 orang.
Titik Konflik: Meluas ke 12 titik perbatasan.
Sikap Thailand: Menolak mediasi internasional.
Sikap Kamboja: Mendorong solusi damai berdasarkan hukum internasional.
Begitulah uraian komprehensif tentang perbatasan mencekam thailandkamboja berdarah pbb bertindak di dunia yang Radio Citra berikan Radio Citra berharap tulisan ini membuka wawasan baru tingkatkan pengetahuan dan perhatikan kesehatan mata. Jika kamu mau Sampai jumpa di artikel selanjutnya
✦ Tanya AI